SERIKATNEWS.COM – Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi (MIKOM) Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjary (MAB) Banjarmasin dan Ketua Prodi MIKOM Uniska MAB Banjarmasin menjadi narasumber dalam acara Live Talkshow di RRI Pro 2 Numpang-nampang, Palangkaraya, Senin (13/11) lalu, dengan topik “Peduli Cegah Stunting Pada Anak di Kota Palangkaraya”.
Acara Numpang Nampang adalah program dari Radio Republik indonesia(RRI) Palangkaraya untuk memberikan motivasi, dan cara pandang sebagai pemuda. Selain itu juga untuk melihat sejauhmana eksistensi komunitas yang berorientasi pada kreatifitas anak muda. Serta memberikan pengalaman dan karya kepada pemuda-pemuda Indonesia.
Acara ini berlangsung selama 60 menit yang dipandu langsung oleh penyiar RRI Ahsanu Amalaa yang juga sebagai Mahasiswa MIKOM UNISKA MAB Banjarmasin.
Tiga orang naradumber pada acara ini yaitu Staff Humas & Kesekretariatan MUI Kalteng Husen Arif Hidayat QR, Pranata Humas Ahli Muda Diskominfo Kabupaten Kobar Dessy Angreni, ada juga dari Staff Fisipol UMPR Deby Nuriadini, dan Opening Spech dari Ketua Prodi MIKOM UNISKA MAB Banjarmasin Ibu Marhaeni Fajar Kurniawati.
Marhaeni Fajar Kurniawati mengharapkan dengan acara tersebut dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat. Khususnya pasangan muda dan para calon ibu, agar lebih memahami bagaimana menukur kesehatan dan gizi yang baik bagi anak.
“Karena menjadi orang tua bukan sekedar bekerja dan memberikan kebutuhan finansial saja. Namun kesehatan dan perkembangan anak juga perlu diperhatikan. Agar anak kita juga terhindar dari gejala terjadinya stunting,” ujarnya.
“Sesuai dengan Tri Dharma perguruan tinggi Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 pasal 1, disebutkan adalah kewajiban perguruan tinggi untuk menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,” tambahnya.
Husen Arif Hidayat mengajak kepada pemuda agar mengubah mindset atau pola pikir. Jangan sampai seolah pencehahan stunting ini tugas dari pemerintah saja.
“Namun ini adalah tugas kita bersama khususnya pemuda. Kita buat gerakan kolektif-kolega untuk dapat membantu penurunan angka stunting di Kota Palangkaraya,” ujarnya.
Dessi Angreni menambahkan kunjungan kerja oleh mahasiswa UNISKA MAB Banjarmasin melalui program Pengabdian Masyarakat ke RRI Palangkaraya merupakan kunjungan yang pertama.
Mahasiswa UNISKA MAB menyampaikan terkait kepedulian terhadap stunting. Ia berharap melalui radio RRI Digital, akan banyak pemuda yang akan memahami dan peduli.
“Stunting bukan keturunan/faktor genetik. Karena belum ada penelitian sebelumnya yang menghasilkan kesimpulan stunting adalah keturunan. Faktor-faktor lain adalah dari pola makan, dan mungkin faktor yang menjadi penting yang adalah konsumsi makanan yang tidak higienis. Ini yang memicu terjadinya stunting,” ujar Deby Nuriadini ketika Live di RRI.
Dalam pernyataan penutup, Husen mengucapkan terima kasih kepada RRI Pro2 Palangkaraya. Dia menyebutkan, sektor kesehatan dan pendidikan adalah sebuah kunci kesejahteraan masyarakat Indonesia. Pemuda-pemuda adalah ujung tombak dalam memberikan gagasan untuk mewujudkan.
“Maka kami hari ini konsen pada permasalahan kesehatan, yaitu stunting, harapan pemerintah dan pemuda dapat berkolaborasi dalam membuat kegiatan-kegiatan yang sifatnya positif dan membangun,” jelasnya.
Wartawan Serikat News Kalsel
Menyukai ini:
Suka Memuat...