SERIKATNEWS.COM – Puluhan aktivis lingkungan dan mahasiswa serta nelayan yang tergabung dalam Koalisi Langit Biru menggelar aksi pembentangan spanduk raksasa di laut bertuliskan “Jokowi, PLTU Membunuh Laut Kami”.
Aksi itu merupakan bentuk protes atas proyek PLTU Batu Bara (PLTUB) Teluk Sepang yang rencananya akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada hari ini Rabu (5/2/2020).
Aksi ini dilakukan dengan membentangkan spanduk sebesar 20×12 menggunakan lima perahu karet yang dibawa dari bibir pantai menuju kolam Pelabuhan Pulau Baai, dekat proyek PLTU Batu Bara Teluk Sepang.
“PLTU batu bara di wilayah lain yang sudah beroperasi jelas berdampak buruk bagi lingkungan maupun manusia,” kata Juru Kampanye Kanopi Hijau Bengkulu, Olan Sahayu, seperti dikutip dari Antara.
Olan memaparkan bahwa proyek itu berdampak buruk jika berkaca dari PLTU Pangkalan Susu, Batang, Celukan Bawang. Di sana telah menyebabkan hasil tangkapan nelayan menurun drastis serta mengganggu kesehatan masyarakat.
“Kalau ikan di lautnya berkurang maka nelayan harus melaut lebih jauh dan membutuhkan biaya operasional yang lebih tinggi,” katanya.
Olan mengatakan aksi penolakan terhadap proyek tersebut sudah dilakukan oleh para aktivis bersama masyarakat Teluk Sepang sejak awal rencana pembangunan pada 2016 yang lalu.
Menurutnya, aktivis dan masyarakat pantas menolaknya karena selain menghancurkan biota laut, juga meracuni udara dari polutan mengandung logam berat dari pembakaran batu bara.
Dengan demikian, pembentangan spanduk sebesar 20×12 meter pada kali ini untuk memberikan pesan kepada Presiden Jokowi bahwa PLTU mematikan fungsi laut dan mematikan mata pencaharian nelayan.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.