SERIKATNEWS.COM – Siapa sangka kini kita bisa menikmati jelly manis segar dari daun pepaya atau olahan gurih dan garing dari daun katuk? Nyatanya olahan produk unik dan sehat tersebut berhasil diciptakan mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknologi Pangan Universitas Pelita Harapan (UPH).
Sebanyak 11 inovasi pangan berbahan dasar pangan lokal yang tinggi gizi, telah dipamerkan melalui kegiatan UPH Food Explore 2022. Bertemakan “Utilization and Diversification of Local Functional Food”, mahasiswa Prodi Teknologi Pangan UPH telah menciptakan beragam produk, di antaranya jelly dan es krim dari daun pepaya, keripik dari daun singkong dan daun katuk, es krim kencur, brownies yang terbuat dari tempe, minuman kombucha, dan lainnya.
Melalui rangkaian acara Food Explore 2022, Prodi Teknologi Pangan UPH ingin mendorong publik untuk mengonsumsi produk berbahan dasar pangan lokal yang dapat diolah dan bermanfaat dalam meningkatkan kekebalan tubuh.
Di Food Explore kali ini mahasiswa didorong untuk membuat inovasi pangan yang unik dan sehat. Misalnya, mahasiswa Teknologi Pangan UPH 2021, Kesya Christyanti Stephanus membuat healthy jelly dari daun pepaya dengan nama ‘Yale’ yang rendah gula tapi tetap enak. Daun pepaya terkenal pahit, akan tetapi kaya manfaat bagi tubuh.
“Untuk itu dalam prosesnya saya menggunakan Bentonite Clay dan menambahkan pemanis buatan yang digunakan dalam batas aman dengan kalori yang lebih rendah daripada gula biasa. Melalui pameran ini saya juga ingin meningkatkan konsumsi daun pepaya dengan mengajak masyarakat untuk berkreasi mengolahnya menjadi makanan sehat,” ungkap Kesya Christyanti Stephanus.
Menurut Ratna Handayani, S.TP., M.P selaku Ketua Prodi Teknologi Pangan UPH, pameran ini menjadi upaya untuk menanamkan prinsip penggunaan bahan lokal yang bergizi kepada mahasiswa, agar ke depannya mereka dapat membuat produk-produk dalam negeri yang bermanfaat bagi kesehatan. Selain itu, ke-11 produk inovasi kali ini dibuat melalui pemanfaatan dana yang diperoleh melalui Program Kompetisi-Kampus Merdeka (PKKM) dari Kemendikbudristek.
Selain itu, dia mengatakan bahwa sumber pangan lokal kita sangat berlimpah dan berpotensi untuk bisa menjadi pangan fungsional, yaitu pangan yang berguna untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Pangan fungsional menjadi senjata untuk tetap sehat di masa sekarang.
“Prodi Teknologi Pangan UPH berharap, mahasiswa kami bisa terus berani melakukan terobosan inovasi dalam mengolah bahan dasar pangan lokal Indonesia yang tinggi gizi, namun belum diminati. Inilah tantangan para mahasiswa, bagaimana mereka melakukan inovasi makanan yang tadinya tidak disukai, menjadi produk yang enak, sehat, dan menarik,” jelas Ratna.
Sementara Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak., M.Eng., Sc. selaku Rektor UPH menyatakan, salut kepada mahasiswa Teknologi Pangan UPH yang punya ide brilian dan terus berinovasi untuk menjaga ketahanan pangan kita. “Kita lihat di Food Explore ini, mahasiswa UPH sangat kreatif, sehingga mereka sudah siap untuk membuat produk-produk yang komersial. Ini salah satu pembuktian bahwa UPH senantiasa memberikan pendidikan yang menghasilkan lulusan unggul, penuh kreasi, dan siap menjawab kebutuhan yang ada di masyarakat,” katanya.
Selain Rumah Inovasi, acara Food Explore tahun ini juga mengadakan sejumlah kompetisi untuk siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), yakni lomba Inovasi Bersyarat yang diikuti oleh 10 SMA se-Jabodetabek, serta lomba Scientific Research Competition untuk tingkat universitas. Selain kompetisi, diadakan juga Seminar Nasional untuk menambah pengetahuan siswa, mahasiswa, serta publik tentang peran pangan fungsional dengan menghadirkan para ahli di bidang pangan. (*)
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...