SERIKATNEWS.COM – Pakar Epidemiologi UGM, Bayu Satria Wiratama, mengatakan bahwa protokol kesehatan harus diterapkan di setiap kantor disertai kontrol yang ketat. Hal ini disampaikan karena perkantoran kini menjadi salah satu klaster penyumbang kasus COVID-19 di Indonesia, dengan jumlah kasus yang terus meningkat beberapa pekan terakhir.
“Risiko penularan termasuk tinggi di tempat kerja terutama tempat kerja tertutup dan interaksi dengan banyak orang. Karena itu perlu kontrol ketat dari tim kontrol COVID-19 di dalam tempat kerja,” ujar Bayu Satria Wiratama, seperti dilansir dari laman resmi UGM, Rabu (29/7/2020).
Menurut Bayu, risiko penularan di tempat kerja termasuk tinggi terutama di tempat kerja yang tertutup dan terdapat interaksi dengan banyak orang. Di dalam ruangan kantor yang tertutup, droplet yang menjadi sumber penularan COVID-19 bisa bergerak ke seluruh ruangan terutama dalam ruangan yang menggunakan pendingin atau AC.
Bayu mengatakan, dalam menerapkan kebijakan pemulihan aktivitas di kantor secara sebagian ataupun secara menyeluruh, setiap institusi perlu melakukan asesmen risiko dan melakukan sejumlah penyesuaian terhadap kondisi kerja di kantor untuk mencegah penyebaran COVID-19.
“Idealnya, setiap kantor perlu memiliki sirkulasi udara yang baik, dan mengatur posisi tempat duduk dengan jarak minimal 1-1,5 meter. Sementara dari segi jam kerja, penyesuaian diperlukan untuk mengurangi rasio jumlah pekerja di dalam ruangan, salah satunya dengan menerapkan sistem shift,” imbuhnya.
Dia menambahkan, setiap pekerja perlu menerapkan prinsip 3M dan menghindari 3K, baik ketika beraktivitas di dalam kantor maupun di luar kantor. Prinsip 3M adalah wajib memakai masker di semua lokasi kantor, menjaga jarak dengan mengatur meja dan posisi masing-masing orang, meniadakan ruangan makan bersama, dan melakukan pengaturan musala dengan ketat, serta mencuci tangan dengan menyediakan fasilitas serta edukasi dan aturan ketat.
Untuk itu, Bayu menekankan bahwa masker harus selalu dikenakan selama beraktivitas di kantor, meski sudah terdapat pemisah atau sekat antar meja. “Ketika makan boleh melepas masker, tapi dilarang keras berbicara,” tegasnya.
Sedangkan prinsip 3K yang harus dihindari adalah menghindari kerumunan, kontak terlalu erat dan dekat, serta kamar/ruangan tertutup. “Yang sering terjadi di kantor waspada tapi di luar tidak waspada, kumpul-kumpul sama teman, makan terus sambil ngobrol dan lepas masker,” kata Bayu.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...