SERIKATNEWS.COM –Projo sempat mengusulkan untuk mempercepat pelantikan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dari 20 Oktober menjadi 19 Oktober. Usul itu disampaikan saat Projo dan sejumlah pimpinan organisasi relawan bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat (27/9/2019) yang lalu.
Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi mengusulkan pelantikan jadi hari Sabtu 19 Oktober karena meyakini pada tanggal itu akan lebih banyak masyarakat yang datang mengawal pelantikan Jokowi-Ma’ruf di Gedung MPR.
Akan tetapi, saat ini Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa pihaknya akan mengawal pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih yang akan dilaksanakan 20 Oktober mendatang. Menurutnya, pelantikan Jokowi-Ma’ruf sejatinya dimaknai sebagai kemenangan rakyat karena dipilih melalui proses demokrasi.
“Negara ini kan negara hukum dan seluruh warga bangsa harus tunduk pada konstitusi. Kami juga menghimbau kepada pihak-pihak yang ingin menggagalkan pelantikan, harus siap menghadapi perlawanan dan kemarahan rakyat. Menggagalkan pelantikan pemimpin yang lahir dari proses demokrasi sama saja merampas suara rakyat dan menghancurkan demokrasi itu sendiri,” ujar Budi, pada hari Sabtu (5/10/2019) yang lalu.
Budi pun menegaskan bahwa Projo menghormati keputusan MPR ihwal waktu dan tanggal pelantikan presiden dan wakil presiden periode 2019-2024. “Kami menghormati keputusan MPR. Presiden Jokowi kan sudah tegaskan tunduk pada konstitusi dan aturan ketatanegaraan. Bagi kami soal tanggal tidak terlalu penting,” ucapnya.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...