SERIKATNEWS.COM – Tindakan brutal yang dipertontonkan oleh oknum Kepolisian Resort (Polres) Sumenep, Jawa Timur, terhadap salah satu aktivis Aliansi Amanah Rakyat (AAR) saat demonstrasi kemarin Rabu (5/4/2023) mendapat sorotan tajam dari berbagai kalangan. Salah satunya dari Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sumenep.
Tindakan yang tidak protektif tersebut menurut Ketua Umum HMI Cabang Sumenep, Sohir, sangat disayangkan. Sebab, tidak lagi mencerminkan sikap Polri Presisi yang cenderung memberikan pengamanan terhadap massa aksi.
“Saya sangat menyayangkan atas tindakan represif yg dilakukan oknum anggota Polres Sumenep terhadap beberapa aktivis mahasiswa hingga harus dirujuk ke RSUD,” katanya kepada serikatnews.com, Kamis (6/3/2023).
Atas tindakan premanisme tersebut, lanjut Sohir, sapaan akrabnya, tentu sangat mencederai citra Polri. Ia menjelaskan, dalam proses demontrasi, Polri memiliki tanggung jawab memberikan perlindungan dan pengamanan terhadap peserta aksi untuk mengemukakan pendapatnya, sebagaimana tertuang dalam amanah UU nomor 9 tahun 1998 pasal 13 ayat 2.
Orang nomor satu di Organisasi HMI Sumenep itu berkeyakinan bahwa hal ini merupakan tindakan yang sengaja dilakukan oleh aparat Kepolisian untuk menggiring isu yang sedang disampaikan karena ketidakmampuan Polres Sumenep memenuhi tuntutan massa aksi untuk membongkar jaringan mafia pupuk di Kabupaten Sumenep.
“Dengan adanya kericuhan tersebut, akhirnya aktivis mahasiswa, para pelaku media dan publik akan lebih dibuat fokus terhadap kericuhan aksi daripada kasus pemberantasan kasus mafia pupuk yang memang sedang ditangani Polres Sumenep,” imbuhnya.
Dia berharap kepada pimpinan Kapolres Sumenep untuk segera melakukan evaluasi terhadap anggotanya agar sikap premanisme terhadap aktivis mahasiswa tidak lagi dilakukan. “Saya meminta dan berharap Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko segera mengevaluasi kinerja para anggotanya,” pungkasnya.
Jurnalis Serikat News Sumenep, Jawa Timur
Menyukai ini:
Suka Memuat...