SERIKATNEWS.COM – Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Klaten Sip Anwar, menyampaikan bahwa pengungsi erupsi Gunung Merapi berkurang. Penyebabnya karena mereka jenuh berada di tempat pengungsian dalam waktu yang lama. Akhirnya sebagian dari mereka memutuskan untuk pulang ke rumahnya masing-masing.
Pada awal pengungsian, TES (tempat evakuasi sementara) Balai Desa Tegalmulyo menampung sekitar 100 orang dan TES Balai Desa Balerante sebanyak 279 orang.
Namun saat ini, jumlah pengungsi di TES Balai Desa Tegalmulyo asal Dukuh Canguk, Sumur, dan Pajegan tinggal 83 orang. Sedangkan Pengungsi di TES Balai Desa Balerante warga Dukuh Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang, Ngelo, dan Sukorejo 257 orang.
Adapun total seluruh warga KRB III Gunung Merapi yang hingga kini bertahan di pengungsian ada sekitar 340 orang.
Sebanyak 151 orang di antara mereka terdiri dari kelompok rentan (balita, anak-anak, lansia, ibu hamil, ibu menyusui, dan penyandang disabilitas).
BPPTKG Yogyakarta menambahkan tiga desa yang ditetapkan sebagai KRB III Gunung Merapi
di Kecamatan Kemalang, Klaten, yaitu Desa Tegalmulyo, Desa Balerante, dan Desa Sidorejo. Hal itu diungkap oleh Humas BPBD Klaten Nur Tjahjono Suharto.
“Namun, dari tiga desa itu yang belum ada pengungsian di Desa Sidorejo terutama warga KRB III Dukuh Petung, Kembangan, dan Deles. Untuk pengungsi dari desa ini telah disiapkan TES di GOR Kalimosodo,” ungkap Nur dilansir dari MediaIndonesia.com