SERIKATNEWS.COM – Sebanyak 9,2 juta orang di Nigeria menghadapi krisis pangan yang lebih berat sepanjang Maret-Mei 2021. Krisis ini terjadi di tengah konflik bersenjata, dampak Covid-19, dan perubahan iklim.
Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) menerangkan dari jumlah tersebut, diperkirakan 3,2 juta orang berada di negara bagian Adamawa, Borno, dan Yobe.
“Angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 12,8 juta orang selama Juni – Agustus 2021, kecuali ada tindakan kemanusiaan yang berfokus pada ketahanan pangan,” jelas FAO, seperti dikutip dari Republika, Sabtu, 15 Mei 2021.
FAO juga menerangkan peningkatan pengungsian paksa di negara tersebut. Terutama mengenai serangan bersenjata lebih intensif yang mempengaruhi kehidupan jutaan orang di negara terpadat di Afrika.
“Meningkatnya kekerasan dan pemindahan paksa terus memengaruhi situasi kemanusiaan di timur laut Nigeria, titik utama konflik bersenjata di negara itu, yang semakin diperburuk oleh krisis ekonomi selama pandemi,” tambah FAO.
Adapun dampak perubahan iklim di Nigeria memengaruhi keamanan pangan dan nutrisi di wilayah timur lautnya.
Untuk mengakhiri krisis ini, Badan PBB menekankan pentingnya diversifikasi mata pencaharian, produksi, dan sumber pendapatan. (*)
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...