SERIKATNEWS.COM – Kementerian Pertanian (Kementan) meneguhkan komitmennya untuk menjadikan Pulau Madura, Jawa Timur, sebagai salah satu lumbung pangan di Indonesia, karena potensi yang dikandung pulau ini dinilai sangat besar, meskipun sementara ini masih ada sejumlah kendalanya.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro mengatakan, masalah pengairan menjadi kendala utama, sebagian besar lahan pertanian di Madura adalah lahan tadah hujan.
“Kondisinya jika hujan, lahan kebanjiran, sedangkan jika kemarau lahan kekeringan. Ada juga sungai, namun areal di sekitarnya masih kekeringan,” kata Syukur usai rapat koordinasi dengan Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, di Kabupaten Sumenep, Pulau Madura, Jatim, Sabtu (23/2/2019).
Syukur Iwantoro pun mengatakan bahwa Pulau Madura mempunyai potensi pertanian yang luar biasa. Jika potensi ini dikembangkan, akan menjadikan Madura sebagai salah satu lumbung pangan di Jawa Timur.
Menurutnya, untuk komoditas jagung saja, Madura memiliki potensi seluas 365 ribu hektare. Belum lagi padi, bawang merah, dan cabai. Belum lagi sektor peternakan, di mana populasi sapi di sana cukup besar.
“Madura kan memiliki populasi sapi yang cukup besar,” ujarnya.
Setelah memetakan potensi pengembangan dan permasalahan yang dihadapi, Kementan akan memberikan bantuan program, yakni perbaikan infrastruktur, modernisasi pertanian, peningkatan produksi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan, serta program peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
Untuk perbaikan infrastruktur, terutama untuk mengatasi masalah kekeringan dan banjir, solusinya dengan pembangunan embung, long storage dan pompa air. Ini bisa jadi jalan keluar untuk masalah kekeringan.
“Dengan pengelolaan air yang baik, diharapkan petani bisa panen dua kali atau bahkan tiga kali,” imbuh Syukur.
Selain itu, sebagai solusi keterbatasan tenaga kerja, Kementan juga memberikan alat dan mesin pertanian sebagai bagian dari modernisasi meningkatkan produktivitas.
Sedangkan untuk meningkatkan mutu hasil panen, dengan memberikan bantuan UV Dryer, masing-masing kabupaten sebanyak dua unit. Alat pengering ini sangat efisien, karena tidak menggunakan bahan bakar.
“Kapasitasnya tiga ton dan bisa mengeringkan jagung dengan kadar air 15 persen dalam dua hari,” imbuhnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR RI, Yus Sudarso, mengapresiasi langkah cepat Kementan dalam pengembangan pertanian di Madura.
“Saya pikir belum hilang lelahnya setelah kunjungan kerja menteri, sekarang sudah datang Pak Sekjen dengan tim teknis yang sudah siap melaksanakan kegiatan,” ujarnya.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...