SERIKAT NEWS.COM – Komjen Pol Boy Rafli Amar, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengajak seluruh santri untuk terlibat aktif dalam berdakwah di media sosial (medsos), hal demikian dianggap penting karena platform tersebut telah banyak dipakai kelompok tertentu di dalam menyebarkan paham radikal.
“Berdakwah itu bisa juga dilakukan melalui media sosial,” kata Rafli Amar dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis 17 Maret 2022.
Rafli Amar juga menjelakan bahwa kelompok radikal yang tak bertanggung jawab itu menggunakan berbagai narasi di media sosial untuk menyebarkan pahamnya. Tidak hanya berbahasa Indonesia, tetapi juga bahasa Inggris.
“Mereka mempropagandakan bahwa di Suriah akan lahir negara Islam dunia yang memberikan harapan baru, sehingga lebih dari 120 negara yang warganya terpapar dengan ajakan tersebut,” tuturnya menambahkan.
Peristiwa tersebut membuktikan bahwa narasi radikalisme tersebut sangat berbahaya, karena sanggup mempengaruhi banyak orang yang kemudian dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu.
Dengan demikian, Rafli Amar menyatakan agar para santri perlu terus mengembangkan narasi di media sosial bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin yang berarti bahwa Islam adalah rahmat bagi alam semesta. Lebih lanjut lagi, Rafli Amar mengatakan ketika pemahaman yang baik ini digencarkan kembali, umat Islam Indonesia tidak dimanfaatkan kelompok tertentu untuk maksud kejahatan seperti saat kampanye ISIS.
Paham radikal tersebut tidak sekadar wacana. Sebanyak 2.157 orang Indonesia berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS atau Islamic State in Iraq and Syria.
ISIS memanfaatkan mereka untuk menggulingkan pemerintahan yang sah dengan melakukan pendudukan di beberapa provinsi. Kejahatan kemudian terjadi dengan pembunuhan. Sebanyak 2.157 orang Indonesia di Suriah, sebagian ada yang meninggal, ditahan, dan sebagian lagi kembali ke Indonesia.
“Ada juga yang hari ini masih berada di kamp pengungsian, utamanya wanita dan anak-anak. Jumlahnya kisaran 370 orang. Dari jumlah itu yang berusia di bawah 10 tahun sebanyak 82 anak,” ungkapnya lagi.
Untuk mencegah kejadian tersebut terulang, Rafli Amar akan terus mengajak para santri agar semakin gencar berdakwah di media sosial.