SERIKATNEWS.COM – Pengamat politik Institute for Digital Democracy (IDD) Bambang Arianto, menilai Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Ami) atau dikenal Cak Imin berpeluang besar menjadi ketum PBNU melalui Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung, 23-25 Desember 2021 mendatang.
Sebelum muktamar saja, sudah banyak melihat bertebaran pamflet yang bermaterikan delapan tokoh muda NU dengan tulisan “Sekarang Waktunya yang Muda Jadi Ketum PBNU”. Apalagi dalam pamflet tersebut terpampang foto Gus Ami berada di barisan paling depan.
Dari sisi konten pamflet, seolah-olah memberikan kode bahwa sosok Gus Ami akan menjadi salah satu kandidat terkuat ketum PBNU. Hal itu tanpa alasan, sebab bagaimanapun Gus Ami telah berhasil membenahi internal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang beberapa tahun silam pernah mengalami perpecahan dan konflik berkepanjangan.
Bahkan, Gus Ami berhasil menyatukan berbagai faksi-faksi politik yang bertikai dalam tubuh PKB untuk kemudian bersatu kembali guna membesarkan partai. “Inikan prestasi luar biasa bagi figur muda seperti Gus Ami. Artinya, segala prestasi di PKB ini bisa menjadi karpet merah bagi Gus Ami untuk bisa melaju menjadi ketum PBNU,” ujar Bambang Arianto, Sabtu 2 Oktober 2021.
Bila kemudian Gus Ami berhasil merebut ketum PBNU, tentulah peluang untuk menjadi kandidat terkuat dalam Capres 2024 semakin terbuka lebar. Pasalnya dalam kontestasi politik Indonesia, sosok ketum PBNU memiliki magnet tersendiri untuk bisa meraih elektoral.
“Apalagi kita ketahui bahwa NU merupakan ormas terbesar di Indonesia. Artinya, kuasa yang dimiliki PBNU lebih besar ketimbang PKB,” katanya.
Bahkan dalam konteks politik Indonesia, restu dari NU akan sangat dinantikan banyak pihak, ketika akan mengarungi kontestasi politik. “Artinya dengan model kepemimpinan yang partisipatif dan aktif merangkul semua golongan, membuat saya yakin Gus Ami sangat berpeluang besar menjadi Capres terkuat 2024,” pungkasnya. (*)
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...