SERIKATNEWS.COM – Tragedi tewasnya bocah, Selfie Nur Indah Sari, warga Desa Tamba Agung Ares, Ambunten, Sumenep terus memantik respons dari berbagai kalangan LSM, Media Aktivis Mahasiswa. Korp HMI-Wati Cabang Sumenep pun tak ketinggalan merespon tragedi mengenaskan ini.
Kohati Cabang Sumenep melalui Ketua Umumnya, Nelly Agustine menyatakan keprihatinannya atas musibah yang menimpa bocah tak berdosa tersebut beserta keluarga yang kehilangan.
“Musibah yang menimpa adik belia itu sungguh menyayat hati kita. Betapa, bocah tak berdosa tersebut tewas mengenaskan. Sungguh tidak manusiawi,” kata perempuan yang akrab disapa Nelly ini.
Ia juga menambahkan, bahwa tewasnya bocah 4 tahun ini adalah satu dari sekian ribu persoalan yang diduga kekerasan terhadap anak yang terjadi di Indonesia. Di luar sana masih banyak kasus-kasus kekerasan terhadap anak dengan berbagai jenis kekerasan yang berbeda.
Menurut Ketum Kohati Cabang Sumenep ini, menyelamatkan anak-anak kita dari beraneka ragam kekerasan adalah tugas bersama, instutusi pemerintah, Aktivis, LSM, Komisi Perlindungan Anak, Lembaga Pendidikan, Aparat Penegak Hukum dan masyarakat secara umum.
“Semua pihak harus berpangku tangan menyelamatkan mereka dari berbagai macam kekerasan. Karena anak adalah aset bangsa ini. Ia adalah generasi yang akan melanjutjan estafet perjungan founding father kita,” ucapnya.
Nahkoda Kohati Cabang Sumenep ini juga mendorong pihak berwajib, dalam hal ini Polres Sumenep untuk segera mengungkap misteri kematian bocah malang tersebut. Ia melanjutkan, pihaknya siap melakukan advokasi terhadap keluarga korban, apabila nanti dibutuhkan.
“Kita dorong Polres Sumenep untuk terus bekerja keras mengungkap kasus ini hingga terang benderang dan selesai. Dan kita siap melakukan advokasi apabila nanti dibutuhkan. Kita tunggu dulu perkembangan penyelidikan kasusnya dari Kepolisian,” tegas Nelly.
Menyukai ini:
Suka Memuat...