SERIKATNEWS.COM – Ketua Komisi Nasional (Komnas) Perempuan, Azriana mendesak agar Rancangan Undang-Undang (RUU) Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS) segera disahkan. Pasalnya, akhir-akhir ini perempuan masih terus berhadapan dengan masalah kekerasan seksual.
“Kami ingin segera disahkan RUU PKS,” tegas Azriana dalam konferensi pers saat peringatan Hari Demokrasi Internasional di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (15/9/2019).
Azriana menilai, dibandingkan mengesahkan RUU Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) yang substansinya masih berpolemik, RUU Penghapusan Kekerasan Seksual lebih penting untuk segera disahkan demi melindungi korban kekerasan.
“Kami minta RKUHP ditunda, tapi segera sahkan RUU PKS untuk melindungi korban dan masyarakat yang berpotensi jadi korban kekerasan seksual,” katanya.
Menurutnya, masih ada waktu beberapa hari lagi sebelum DPR periode 2014-2019 berakhir masa tugasnya. Untuk itu, dia berharap agar RUU PKS secepatnya disahkan. Terlebih RUU tersebut sudah masuk ke dalam Prolegnas sejak tahun 2016.
“Revisi UU KPK saja yang tidak masuk Prolegnas 2014-2019 tiba-tiba muncul dan dibahas hanya 20 hari lagi jelang berakhirnya DPR periode ini,” ujarnya.
“RUU PKS sudah masuk prolegnas sejak 2016 tapi tidak dibahas. Terus ditunda dengan berbagai alasan. Selama ditunda, korban kekerasan seksual terus berjatuhan,” imbuhnya.
Azriana menilai bahwa adanya penundaan secara terus-menerus terhadap pengesahan RUU PKS ini manandakan bahwa pemerintah dan DPR hanya memperhatikan korban kekerasan seksual saat viral saja. Setelah tak lagi viral atau tak dibicarakan khalayak ramai, maka tidak ada lagi pembicaraan tentang mereka yang menjadi korban kekerasan seksual tersebut.
“Kita tak kunjung beranjak dari cara penyikapan kita ini tidak cukup respons kasus per kasus. Indonesia darurat kekerasan seksual sejak 2014. Namun, darurat kekerasan seksual itu tidak cukup dengan melakukan hukuman kebiri untuk kekerasan seksual anak. Pemberlakuan kebiri itu memperlihatkan kepada kita betapa terbatasnya pengetahuan para pengambil kebijakan terhadap korban kekerasan seksual,” ucapnya.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...