JAKARTA – Para ahli kesehatan mengingatkan masyarakat agar lebih bijak dalam mengonsumsi obat-obatan, terutama yang bersifat analgesik atau pereda nyeri tanpa resep dokter. Pasalnya, penggunaan obat pereda nyeri secara berlebihan ternyata bisa berdampak serius bagi kesehatan ginjal.
Obat pereda nyeri seperti ibuprofen, parasetamol, hingga aspirin memang sering dijadikan solusi cepat saat tubuh mengalami nyeri, mulai dari sakit kepala, nyeri otot, hingga nyeri haid. Namun jika dikonsumsi secara terus-menerus dan dalam jangka panjang, obat-obatan ini bisa merusak jaringan ginjal secara perlahan.
Dalam laman pafigorontalokota.org dijelaskan bahwa kerusakan ginjal akibat penggunaan obat pereda nyeri tidak langsung terasa dalam waktu dekat. Banyak kasus pasien yang baru menyadari setelah fungsi ginjal mereka menurun drastis dan membutuhkan cuci darah (hemodialisa).
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, penyakit ginjal kronis termasuk dalam 10 besar penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Salah satu faktor penyebabnya adalah konsumsi obat yang tidak sesuai dosis dan tanpa pengawasan dokter.
Beberapa gejala awal kerusakan ginjal yang perlu diwaspadai:
-
Bengkak di kaki atau wajah
-
Mudah lelah
-
Frekuensi buang air kecil berubah
-
Urin berbusa atau berdarah
-
Mual dan hilang nafsu makan
Sebagai langkah pencegahan, masyarakat diimbau untuk tidak sembarangan mengonsumsi obat pereda nyeri dan memilih metode lain yang lebih alami seperti kompres hangat, istirahat cukup, serta melakukan terapi relaksasi. Jika memang harus minum obat, konsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga medis dan pastikan untuk selalu membaca aturan pakai pada kemasan.
Penting bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap efek jangka panjang dari obat-obatan. Tidak semua yang memberi kelegaan sesaat aman dikonsumsi secara terus-menerus dan dalam jangka panjang. (*)
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...