SERIKATNEWS.COM – Masyarakat Pemerhati Pangan Indonesia (MAPPAN-Indonesia) menekankan kepada pemerintah pusat untuk membuka lahan baru sebagai salah satu solusi dalam mengatasi krisis pangan di tengah pandemi korona.
Ketua Umum MAPPAN-Indonesia, Wignyo Prasetyo mengatakan bahwa Perhutanan Sosial (lahan) yang telah dicanangkan pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebesar 1,2 juta hektar merupakan salah satu solusinya. Pasalnya, masih terdapat puluhan ribu hektar yang belum terealisasi khususnya di pulau Jawa.
“Dengan adanya perhutanan sosial tersebut, skema bisa juga diterapkan IPHPS atau Kulinkk. Masyarakat bisa menanam banyak bahan pangan, bisa juga padi, jagung dan sayur-sayuran,” kata Wignyo dalam keterangan pers yang diterima Serikat News di Jakarta, Senin (4/5/2020).
Selain itu, Wignyo yang juga merupakan pengurus dari Komite Penggerak Nawacita (KPN) ini mengatakan bahwa hal itu adalah tugas dari KLHK, namun ia tetap berharap kepada kementerian lain agar turut terlibat bersama KLHK.
“Seperti Kementerian Pertanian memikirikan Sarpras Pertanian, Kementerian PUPR membangun sarana Irigasi dan Embung Sarpras Pertanian, misalnya traktor, pupuk dan lain-lainnya,” terang Wignyo.
Ia menambahkan, Kementerian Desa Pembangungan Daerah Tertinggal (PDTT) pun bisa terlibat dengan dialihkannya dana desa ke produksi pangan di Perhutanan Sosial.
“Saya berharap dengan apa yang telah saya utarakan tadi bisa dikerjakan dengan sistem pada karya tunai,” pungkasnya.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...