SERIKATNEWS.COM – Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin mengingatkan tentang ketidakcocokan khilafah di Indonesia. Menurutnya, Pancasila sebagai dasar negara merupakan hasil dari kesepakatan pendiri bangsa, yang terdiri dari berbagai elemen. Begitu juga dengan Undang-Undang Dasar 1945, yang disusun bersama-sama.
Hal ini disampaikan oleh Ma’ruf Amin saat menjadi pemceramah pada acara halal bihalal bersama purnawirawan TNI, di The Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Jumat (21/6/2019).
“Saya menamai negara ini sebagai negara kesepakatan,” kata Ma’ruf.
Menurut Ma’ruf, masalah-masalah yang muncul di luar kesepakatan tidak boleh masuk, termasuk di antaranya bentuk negara. Saat ini ada beberapa ideologi yang mencoba masuk, seperti khilafah.
“Karena itu saat ditanya kenapa khilafah di Indonesia tidak boleh, karena menyalahi kesepakatan. Maka bukan ditolak tapi tertolak secara otomatis,” katanya.
Ketua MUI nonaktif ini menyampaikan pernyataan itu sehubungan dengan adanya penelitian Kementerian Pertahanan yang menyatakan 3 persen anggota TNI meragukan Pancasila sebagai dasar negara. Ma’ruf mengingatkan jika prajurit mulai menyimpang, ditarik kembali ke jalan Pancasila dan UUD 45.
Ia menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia merupakan hasil perjuangan menumpahkan darah. Jika Pancasila dan UUD 1945 tak diwariskan, maka Indonesia bisa hancur.
“Apabila kesepakatan kita pegang teguh, inshaallah aman sebagai agama negara bangsa,” imbuhnya.
Ma’ruf mengatakan ulama dan TNI sama-sama berperan dalam menjaga stabilitas negara. “Kita semua, ulama, purnawirawan, harus menjadi penjaga pengawal prinsip ini, bangsa ini,” kata Ma’ruf.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...