SERIKATNEWS.COM – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengklaim bahwa produksi pangan Indonesia cukup kuat dan tetap terkendali. Pada tahun ini, sebagian besar provinsi mengalami surplus produksi.
Menurut Syahrul, Kementerian Pertanian tengah mengembangkan strategi sistem logistik nasional dalam menyederhanakan rantai pasok dan intervensi distribusi. Salah satunya dengan mengalihkan komoditas dari daerah yang surplus ke daerah yang defisit. Setidaknya, untuk saat ini ada 28 provinsi dalam kondisi terkendali.
“Tapi dua di antaranya, yaitu Kalimantan Utara dan Maluku perlu mendapat perhatian lebih,” ujar Menteri Syahrul Yasin Limpo, Senin (4/5/2020).
Badan Ketahanan Pangan (BKP) mengeluarkan data stok dan perkiraan bahan pokok yang menunjukkan bahwa beberapa bahan pokok pangan periode April sampai Juni 2020 masih cukup dan aman.
Adapun untuk beras, neraca hingga Juni diperkirakan sebanyak 6,4 juta ton, jagung sebanyak 1,01 juta ton, gula pasir sebanyak 1,07 juta ton, sedangkan minyak goreng sebanyak 5,7 juta ton.
“Yang terpenting adalah distribusi kita berjalan dengan lancar. Identifikasi wilayahnya, kita punya pemetaannya. Ini perintah Presiden supaya kita semua Kementerian bekerja sama menutup defisit. Artinya, tidak ada lockdown, tidak ada isolasi, tidak melakukan penguncian dan tidak membuat rintangan terhadap distribusi pangan,” kata Syahrul.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...