SERIKATNEWS.COM – Pengamat ekonomi Universitas Jember Ciplis Gema Qori’ah menyebut KTT ASEAN 2023 akan mendongkrak sektor pariwisata dan ekonomi di Pulau Nusa Tenggara Timur (NTT). Khususnya di Labuan Bajo dan sekitarnya.
“Perhelatan internasional yang diselenggarakan di lokasi wisata yang unik dan indah itu tentu mempunyai tujuan untuk mendongkrak sektor pariwisata yang selama 2 tahun mati suri karena pandemi Covid-19,” kata Ciplis Gema Qori’ah di Kabupaten Jember, seperti dikutip dari Antara, Kamis 25 Mei 2023.
Dia mengatakan perhelatan KTT ASEAN 2023 yang diselenggarakan di Labuan Bajo mengundang respons positif dari banyak kalangan. Terutama kepala negara anggota ASEAN dan tamu undangan yang turut hadir.
Sinyal recovery perekonomian daerah mulai terlihat dan sangat dinanti oleh para penggerak sektor pariwisata karena dapat mempengaruhi beberapa hal terkait dengan penunjang sektor pariwisata,” tuturn dosen ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember itu.
Dia mencatat bahwa ada 10 poin yang berdampak positif dalam kegiatan KTT ASEAN 2023. Pertama, sektor transportasi publik karena intensitas penerbangan kedatangan dan kepulangan dari 11 negara asal anggota ASEAN.
Kedua, jasa transportasi persewaan kendaraan dari dan akan ke bandara. Ketiga, intensitas kunjungan tamu-tamu ke Pulau Komodo. Selanjutnya, okupansi penginapan dan perhotelan di Labuan Bajo dipastikan meningkat hingga mencapai 100 persen.
Jasa persewaan kapal juga akan meningkat, permintaan makanan-minuman otomatis juga meningkat. Oleh-oleh makanan atau minuman khas NTT juga akan diburu oleh para tamu undangan.
Selain itu, kerajinan dan pusat handicraft menjadi salah satu jujugan para tamu undangan dari berbagai negara itu. Tenaga kerja profesi seperti pelayan, koki, nakoda, dan pengayuh perahu juga merasakan dampak positif, serta pajak daerah yang didapat dari restoran tentu juga meningkat.
Menurut Ciplis Gema Qori’ah, sejumlah objek wisata seperti Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar, Pulau Kanawa, Pulau Gili laba, Pulau kelor, Pulau Kalong, Pantai Pink, desa wisata Wae Rebo dan Desa Bena yang merupakan lokasi sejarah di mana terdapat megalitikum modern.
“Pengenalan lokasi wisata yang cantik menawan itu pastinya tidak akan berhenti pada penutupan KTT ASEAN, akan tetapi dunia pasti akan memusatkan perhatiannya pada pulau-pulau yang tak kalah cantiknya yang dimiliki Indonesia selain Pulau Bali,” katanya.
Di waktu mendatang, harapannya calon wisatawan domestik dan manca negara akan melirik dan mengunjungi Labuan Bajo sebagai destinasi wisata utama. Dengan begitu akan lebih meningkatkan lagi pendapatan daerah dan masyarakat yang terimbas dari wisatawan yang berkunjung.
Namun demikian, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember itu mengingatkan agar menjadi lokasi terfavorit sepanjang masa, ada hal yang harus dijaga oleh masyarakat sekitar dan pemerintah daerah yaitu kebersihan pantai, biota laut, penempatan sampah yang rapi dan bersih, toilet umum yang bersih.
“Tentu yang harus diperhatikan yakni keamanan wisatawan dari ancaman jiwa, pencurian dan hal hal yang membuat wisatawan tidak betah menikmati keindahan Pulau Komodo itu,” katanya.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...