Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengkritik pemerintah karena dinilainya terlalu jor-joran mengeluarkan anggaran untuk perbaikan infrastruktur untuk Asian Games 2018. Padahal, lanjut dia, masih banyak yang harus dikerjakan seperti mengutamakan kepentingan rakyat. Pernyataan Prabowo ini kalau hanya dilihat sepintas mungkin terlihat wajar sebagai oposisi melakukan kritik terhadap pemerintah. Namun bila ditelaah lebih jauh kritikan ini, atau nyinyiran ini sangat tidak mendasar.
Coba kita lihat lagi pernyataan beliau selanjutnya “Asian Games itu memakai uang rakyat. Berapa triliun uang rakyat yang dipakai untuk membangun infrastruktur? Padahal, tahun ini gilirannya Vietnam yang menjadi tuan rumah,” ucap Prabowo saat berpidato di hadapan ratusan kader Partai Gerindra di Ballroom Hotel Apita, Kabupaten Cirebon. Rabu kemarin.
Disinilah kita menemukan kejanggalan, mengapa Prabowo menyalahkan Pemerintah Jokowi? Indonesia ditunjuk sebagai negara penyelenggara Asian Games menggantikan Vietnam tanggal 19 September 2014, sementara Jokowi baru dilantik sebagai Presiden ditanggal 20 Oktober 2014. Meskipun Jokowi ditetapkan sebagai pemenang Pilpres dibulan Juli 2014, namun apakah mungkin orang yang belum dilantik secara resmi bisa mengambil keputusan penting untuk mengadakan event olah raga sebesar Asian Games? Apakah Prabowo dalam hal ini menyalahkan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono yang menerima penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah event tersebut? Bila memang itu yang dimaksud Prabowo maka akan tepat sasaran, karena penunjukan tersebut terjadi saat masih dalam pemerintahan SBY.
Mengenai pembangunan infrastruktur sendiri, ketika Jokowi mendapat mandat rakyat maka perbaikan infrastruktur memang harus dan wajib dilaksanakan oleh Pemerintahan Jokowi, ditambah dengan Indonesia telah menerima penunjukan event sebesar Asian Games. Tidak mungkin kita mengadakan event tersebut dengan hanya apa adanya, karena event ini tentu menjadi sorotan dunia international. jelas menghabiskan dana besar. tapi tidak bisa juga bila dikatakan Prabowo pembangunan ini jor-joran, karena biaya yang dikeluarkan cukup sebanding dengan hasil yang didapat. Kita bisa merasakan bagaimana bangganya kita melihat Gelora Bung Karno diubah menjadi stadion bertaraf International seperti saat ini.
Ada satu event International lagi yang saat ini bisa kita rebut penyelenggaraannya, yaitu Piala Dunia 2022. Karena ada kemungkinan Qatar akan dicoret sebagai tuan rumah, dan ini kesempatan emas Indonesia untuk menjadi tuan rumah pesta olah raga terpopuler di dunia tersebut.
Baca Juga:Â Ayo Presiden Jokowi segera nyatakan Indonesia siap menjadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022
Dengan telah dibangunnya infrastruktur untuk Asian Games berarti bila kita terpilih sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2022, kita tidak perlu lagi membangun infrastruktur dari nol.
Pemerhati Politik dan Sepak Bola,
Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) 2016-sekarang,
Aktivis Rumah Gerakan 98
Menyukai ini:
Suka Memuat...