SUMENEP – Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang digulirkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Kabupaten Sumenep tengah menjadi sorotan publik. Program ini diduga tidak terlaksana dengan baik, khususnya di Dusun Kadibas, Desa Guluk-Guluk, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep.
Seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa pembangunan rumah milik Ahmad, salah satu penerima manfaat BSPS, diduga tidak selesai secara menyeluruh.
“Misalnya dari sisi dinding, hanya bagian depan yang selesai. Sementara sisi kanan, kiri, belakang, bahkan bagian dalam rumah tidak disentuh sama sekali,” ujarnya kepada Serikat-News, Selasa (7/1/2025).
Ia juga menyoroti kondisi lantai rumah yang masih berupa tanah dan tidak diperbaiki. Seolah-olah pengerjaan hanya dilakukan di bagian depan untuk keperluan dokumentasi laporan. “Padahal, pengerjaan sebenarnya sangat buruk,” tambahnya.
Selain itu, warga tersebut menambahkan bahwa terdapat sisa material seperti besi, batu, dan pasir yang tidak dimanfaatkan untuk menyelesaikan pembangunan rumah. Material tersebut justru diangkut kembali oleh pihak terkait.
“Kemarin setelah pengerjaan selesai, ada sisa material yang diangkut dengan mobil, bukannya digunakan untuk memaksimalkan pembangunan rumah bagi penerima manfaat,” jelasnya lebih lanjut.
Ia menyayangkan kualitas pengerjaan yang jauh dari harapan, sehingga tujuan program untuk meningkatkan kualitas rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) menjadi tidak tercapai.
“Bila pengerjaannya seperti ini, program ini justru membuka celah korupsi bagi pihak pendamping,” tegasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, Serikat-News masih berupaya menghubungi pihak-pihak terkait untuk mendapatkan konfirmasi lebih lanjut mengenai pelaksanaan program BSPS di Kecamatan Guluk-Guluk maupun Kabupaten Sumenep secara keseluruhan.
Jurnalis Serikat News Sumenep, Jawa Timur
Menyukai ini:
Suka Memuat...