SERIKATNEWS.COM – Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP-IPNU) sikapi kasus penganiayaan anak pejabat pajak Mario Dandy Satriyo, terhadap putra kader GP Ansor Jonathan Latumahina, David.
Penganiayaan secara brutal oleh Mario tersebut terjadi di sebuah perumahan di Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Senin 20 Februari sekitar pukul 20.30 WIB.
Akibat aksi brutal itu, David masih belum sadar sehingga dirujuk dari RS Medika Permata Hijau ke RS Mayapada untuk pemeriksaan lebih detail. Pada awalnya, aksi penganiayaan diduga terjadi atas informasi remaja perempuan berinisial AG (15) yang mengadu pada MDS soal perlakuan kurang baik yang pernah didapat dari David. AG kemudian memberi lokasi keberadaan David yang sedang berkunjung di rumah kawannya di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Ketua Umum PP IPNU, M. Agil Nuruzzaman menyampaikan bahwa kasus penganiayaan santri yang bernama David ini bukan kasus penganiayaan biasa. Pemerintah diharapkan serius menanggapi kasus tersebut, karena merupakan kelalaian dari orang tua serta buruknya pola asuh terhadap anak.
“Anak yang dimanjakan dengan asupan materi, tanpa diberikan asupan spiritual, pendidikan moral dan akhlakul karimah, akhirnya menjadi bencana bagi keluarga,” ujar Agil Nuruzzaman.
“Mau itu anak Banser, mau itu anak NU dan kader-kader IPNU, apa pun bentuk kekerasannya harus kita tolak, apa pun bentuk kekerasannya harus kita lawan,” tegas Agil dalam sambutannya di Harlah IPNU ke-69 di Purwakarta.
Oleh sebab itu, ia berharap pemuda hari ini mampu berbenah, dengan bermodal ketakwaan serta ilmu. “Hayat fataa wallahi bil ilmi wattuqa (Demi Allah kehidupan pemuda itu seharusnya diisi dengan ilmu dan takwa). Karena atas dasar ilmu pemuda akan mengetahui semuanya dan atas berdasarkan takwa tidak tersesat jalannya. Penting bagi pemuda di masa sekarang ini untuk berbenah menjadi lebih baik,” katanya.
Hal ini diharapkan menjadi tanda bahwa pemerintah dan aparat yang berwajib harus jeli dalam menangani kasus. Kepercayaan masyarakat jangan sampai dicederai dan dikecewakan akibat putusan hukuman yang tidak sebanding.
“Kami Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Ulama, mendukung penuh kepolisian agar mengusut tuntas kasus ini,” pungkasnya.
Menyukai ini:
Suka Memuat...