SERIKATNEWS.COM – Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Ahmad Syafii Maarif mengaku tidak gampang mengembalikan muruah birokrasi menjadi birokrat yang bekerja berdasar ideologi Pancasila.
Hal tersebut disampaikan oleh Syafii Maarif saat menghadiri peresmian patung Panglima Besar Jenderal Soedirman yang diprakarsai mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono di Gamping, Sleman, Yogyakarta, Minggu (10/11/2019).
“Kalau ditanya apakah BPIP berfungsi, saya pastikan iya, tetapi persoalannya birokrasi kita sangat ruwet, sehingga perlu proses,” ujar Syafii Maarif.
Syafii mengaku baru tahu bahwa birokrasi di Indonesia sangat ruwet saat dirinya terjun sendiri mengamati langsung proses penerjemahan perintah pimpinan. “Konsep dari atas sudah sangat bagus, tetapi sampai ke bawah menjadi berbeda,” ujarnya.
Menurutnya, pembenahannya memerlukan proses dan juga waktu yang lama. Demikian juga dengan mengubah pola pikir birokrat dan menjadikan Pancasila sebagai jiwa dalam pelayanan tidak mudah.
“Kita belum bisa berharap birokrasi bergerak cepat. Kita sudah punya konsep, tetapi belum ada ketegasan sikap dan kemauan keras untuk membawanya ke dalam sikap. Jadi Pancasila tidak bisa dibawa membumi karena kesalahan terletak pada pimpinan kita,” ucapnya.
“Jika bangsa Indonesia ingin cepat maju, ideologi Pancasila harus dikembalikan menjadi jiwa seluruh birokrasi. Pancasila harus bisa membumi dan jangan hanya melayang di atas,” tegasnya.
Kemudian Syafii mengatakan bahwa tantangan mengelola birokrasi yang berhimpit dengan politik memang menjadi persoalan saat ini. Untuk itu, politisi yang masuk ke birokrasi harus bisa keluar dari kebiasaan dan naik kelas menjadi negarawan.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...