SERIKATNEWS.COM – Kabupaten Sumenep digemparkan oleh keluh kesah warga di beberapa kecamatan wilayah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Ada peristiwa yang terkuak ke publik pasca ada wujud kekesalan dari warga di sejumlah kecamatan yang tiba-tiba terlilit hutang di salah satu Bank Sumenep milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Padahal mas, saya tidak pernah merasa meminjam uang sepeser pun ke Bank, kok tiba-tiba teridentifikasi punya hutang ya,” kata M (inisial) dengan raut wajah kesal, Kamis (25/4/2024).
“Cuma seingat saya beberapa tahun lalu, saya pernah diminta KTP oleh kerabat katanya dalam rangka realisasi proyek, apa mungkin itu sebab musababnya ya?,” katanya menambahkan.
Apabila hal itu dalam rangka realisasi proyek, semestinya proses pencairannya melalui orang yang tercover di Bank tersebut.
“Ini kok aneh, soalnya saya tidak pernah menerima dan tidak pernah ke bank untuk pencairan uang tersebut. Tidak pernah sama sekali,” tuturnya berulang-ulang kali.
Diketahui, M mempunyai tunggakan hutang ke salah satu Bank di Sumenep melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp100 juta.
Warga lainnya, ADP (inisial) merupakan salah satu warga Sumenep yang kesehariannya bekerja sebagai petani serta menjalani kehidupan dengan penuh kesederhanaan.
Berselang beberapa waktu, WS (inisial) menghampirinya dan meminjam Kartu Tanda Penduduk (KTP) ADP dengan iming-iming proyek. Akhirnya, ADP memberikannya sebab WS memang kerabat dekat dan dipercayainya.
Hingga beberapa bulan, proyek tersebut hilang jejak meskipun KTP ADP sudah dikembalikan jauh hari sebelumnya. “Ya saya berpikir mungkin proyeknya belum turun atau masih bukan rezekinya,” kata ADP.
Beberapa tahun kemudian, masyarakat sekitar sedang membicarakan identitasnya yang katanya disalahgunakan oleh orang lain tanpa sepengetahuan dirinya. Bahkan, tercatat sebagai penerima pinjaman di salah satu bank.
Usai cerita itu, ADP menghiraukan karena dianggap biasa orang kampung ketika ngobrol-ngobrol santai yang dibicarakan bervariasi atau bermacam-macam topiknya.
Singkat cerita, ada orang tak dikenal menghampirinya saat bekerja di sawah. “Kamu punya hutang di bank mas Rp100 Juta, kapan mau bayar?” katanya.
“Saya terkejut mendengar pernyataan orang tersebut yang datang tiba-tiba langsung nagih dan tidak menceritakan kapan saya ambil bank dan siapa yang menerima uangnya. Akhirnya, saya cerita ke keluarga takut keluarga yang meminjam dan menggunakan identitas tanpa sepengetahuan saya. Ternyata bukan,” ujarnya.
Atas kejadian tersebut, hingga saat ini, ADP masih mencari tahu orang yang menyalahgunakan identitasnya tanpa sepengetahuan dirinya bersama korban lain yang mengalami nasib sama.
“Ternyata bukan hanya saya saja yang jadi korban mas. Tetangga sebelah juga mengalami hal yang sama. Coba juga KTP kamu mas di cek ke bank, barangkali juga tercatut,” tutupnya.
Sementara hingga berita ini dinaikkan, pewarta terus melakukan penelusuran lebih mendalam mengenai polemik yang terjadi di tataran bawah utamanya bagi warga yang terdampak peminjaman ghaib ini. Pun berupaya mencari akses konfirmasi ke salah bank milik BUMN yang ada di Kabupaten Sumenep.
Jurnalis Serikat News Sumenep, Jawa Timur
Menyukai ini:
Suka Memuat...