Harus Berhenti
Lima hari setelah kepulangan
Aku masih saja meredam gemuruh dan risau dalam hati
Masih banyak tanya yang tak jua bertemu solusi
Tentang rembulan yang harus mengalah pada mentari
Lalu fajar berganti dan mulai sembunyi
Tentang senja yang kau bingkai
Lalu mentari meruntuhkan semua pondasi mimpi
Aku yang begitu rapuh terlena pada indahnya fatamorgana
Aku yang begitu polos
Menerjemahkan lukisan abstrak yang kau jaga
Aku yang pada akhirnya menerima bisikan semesta
Bahwa jalan ini harus berganti arah
Sebab persimpangan semakin banyak kudapati
Sebab jalan ini tak akan pernah bertepi
Bukittinggi, 20 Juni 2024
Kebenaran Mengusirnya Berlalu
Dalam putihmu menyimpan ragu
Dalam detakmu terdengar pilu
Lalu apa yang kau mau
Mengurai setiap kisah berliku
Berharap melodinya kembali menyatu
Sedangkan iramanya telah melukaiku
Takdir perjalanan menghentikan kisahmu
Membungkam segenap asa yang tersimpan dalam kalbu
Bahwa kebenaran telah bersuara
Dan kebohongan membuatmu terpuruk dalam telaga penantian
Bukittinggi, 22 Juni 2024
Pelangi Pun Menghampiri
Telaga ini tak jua surut
Walau awan berkabut membuatnya kalut
Mengalirkan rindu yang takjub
Pada penantian seorang mahbub
Jika telah bergema
Maka setiap takdir akan bermuara
Candramawa menyimpan berjuta makna
Menyimpan kisah yang tak bisa diraba
Berjalanlah nikmati alurnya
Sebab yang bersepakat akan selalu ada
Bukittinggi, 22 Juni 2024
Lahir di Cirebon Jawa Barat. Saat ini berprofesi sebagai seorang guru dan dosen di Bukittinggi, Sumatera Barat. Telah menulis puluhan antologi dan delapan buku tunggal. Bersama global writters telah menulis antologi internasional puisi, pantun, dan gurindam. Aktif menulis untuk media cetak dan online di Indonesia dan Malaysia. Kisah kepenulisan dan karyanya dapat dilihat dalam buku Direktori Penulis Indonesia 2023 dan Jurnal DoeaJiwa Malaysia edisi Februari 2024. Silakan sapa penulis melalui Fb: Fiana Winata, Instagram: @ofiegw atau email: nofieanagw@gmail.com.
Menyukai ini:
Suka Memuat...