SERIKATNEWS.COM – Museum Ullen Sentalu sayang untuk dilewatkan jika berkunjung ke Yogyakarta. Terletak di Jl. Boyong Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, museum ini diresmikan pada 1 Maret 1997, melansir Kompas.com, Selasa (07/02/2023).
Dilansir Kompas, Selasa (07/02/2023), nama Ullen Sentalu merupakan akronim Bahasa Jawa, yakni ulateng blencong sejatine tataraning lumaku yang berarti “terang adalah penuntun jalan kehidupan”.
Secara filosofis, nama museum ini berasal dari kata “pelita” yang terdapat di layar pertunjukan wayang kulit, dalam hal ini lampu blencong yang menyala sebagai pelita kehidupan manusia.
Koleksi dalam museum kebanyakan berkaitan dengan tokoh perempuan Jawa, seperti para permaisuri dan putri dari Dinasti Mataram. Itu dilakukan mengingat peran perempuan pada zaman dahulu hanya sebagai konco wingking.
Museum ini kemudian menjadikan jendela sebagai konsep utama. Peran perempuan diibaratkan sebagai jendela yang turut menentukan proses sejarah, budaya, dan seni di Jawa.
Menurut artikel Ullensentalu.com, tak hanya benda bersejarah yang menjadi daya tarik untuk berkunjung ke museum ini, melainkan desain bangunan yang terdiri dari gapura, taman, kolam, dan dinding tembok, labirin, kelokan, dan undakan yang menciptakan suasana nostalgia.
Di dalam bangunan bergaya Indis dan post-modern ini menyimpan banyak koleksi benda bersejarah, di antaranya: lukisan, foto-foto tokoh sejarah budaya dan etnografi Mataram Islam, kain batik vorstenlanden, karya sastra, dan arca kebudayaan Hindu Buddha.
Untuk kunjungan, museum menyediakan dua jenis tur, yakni Tur Adiluhung Mataram dan Tur Vorstenlanden. Jenis tur pertama, menjelajahi ruang Guwa Sela Giri dan Kampung Kambang dan mempelajari budaya adiluhung Mataram, berupa lukisan, foto, syair, dan batik yang disampaikan secara fairytale.
Selanjutnya jenis tur kedua akan menjelajahi ruang Djagad Gallery, Esther Huis, dan Sasana Sekar Bawana. Kata vorstenlanden berarti Tanah Para Raja. Dalam tur ini, pengunjung akan belajar sejarah kekuasaan Jawa, Kasultanan Yogyakarta, dan Kasunanan Surakarta berupa lukisan-lukisan, serta koleksi kebaya, batik, dan hiasan antik hasil percampuran budaya Jawa-Belanda-Tionhoa di rumah bergaya Indies, Esther Huis.
Harga tiket masuk Tur Adiluhung Mataram Rp50.000 dan Tur Vorstenlanden Rp100.000. Museum buka hari Selasa-Minggu pukul 08.30-16.00 WIB, dan tutup hari Senin.
Kontributor Serikat News Daerah Istimewa Yogyakarta
Menyukai ini:
Suka Memuat...