SERIKATNEWS.COM – Peristiwa panjang dan berdarah yang dialami bangsa Indonesia mengajarkan banyak hal tentang kehidupan. Sebagai generasi pada milenium ketiga, pemuda seyogyanya tampil di masyarakat sebagai pion penggerak peradaban.
Pemuda Islam Nusantara (PIN), salah satu organisasi kepemudaan yang terletak di desa Legung Timur, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep setelah melakukan kajian kritis antar anggota, telah mencapai kesepakatan untuk mengadakan kegiatan nonton bareng (nobar) film sejarah kelam Indonesia yang biasa disebut G30S PKI yang telah berlangsung pada hari Sabtu (malam Minggu), 2 Oktober 2021, bertempat di selatan Masjid Abdullah Seychan Baghraf, Legung Timur.
Kegiatan nobar tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada remaja dan masyarakat tentang pentingnya mengenal dan berpikir kritis menyikapi sejarah.
Menciptakan paradigma kritis di lingkungan masyarakat pedesaan dapat melalui metode apa saja, nobar salah satunya. Meski sebelumnya sempat ragu lantaran pro-kontra untuk melakukan pemutaran film G 30 S PKI. Kegiatan nobar yang berlangsung dari pukul 20.00 WIB tersebut juga sarat akan diskusi kecil.
Ahmad Bashori, ketua PIN menyatakan kepeduliannya terhadap rutinitas remaja yang justru dengan akses teknologi kadang tidak paham sejarah bangsa sendiri.
“Selain mengenalkan peristiwa G30S, PIN juga ingin mengajak agar masyarakat termasuk pelajar mampu bersikap kritis,” katanya.
Menurutnya, dalam film sejarah tersebut terdapat banyak kontroversi yang sarat akan nalar kritis. “Diskusi kecil yang disuguhkan kepada penonton akan sangat mempengaruhi pola pikirnya. Semoga tidak ada PKI versi selanjutnya dalam negara ini,” harapnya.
Perlu diketahui, pemutaran film G30S untuk pertama kalinya dilakukan di daerah Legung Timur, Sumenep. Dalam acara tersebut, sedikitnya 50 penonton hadir menikmati momen duka dalam sejarah bangsa. (*)
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.