JAKARTA – Penggunaan narkotika jenis sabu (methamphetamine) tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan individu secara umum, tetapi juga sangat berbahaya bagi ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Sifat stimulan kuat dari sabu dapat menyebabkan berbagai komplikasi kehamilan dan membahayakan perkembangan janin secara signifikan.
Dilansir pafipckabbanyuwangi.org, berikut ini sejumlah bahaya penggunaan sabu selama masa kehamilan:
Risiko Keguguran dan Kelahiran Prematur
Sabu dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung ibu secara drastis. Kondisi ini membuat risiko keguguran meningkat, terutama pada trimester pertama. Sabu juga berpotensi memicu kontraksi dini yang menyebabkan kelahiran prematur, sehingga bayi lahir dengan kondisi fisik belum sempurna dan membutuhkan perawatan intensif.
Pertumbuhan Janin Terhambat (Intrauterine Growth Restriction/IUGR)
Paparan sabu dalam kandungan dapat menghambat aliran darah ke plasenta, yang berarti nutrisi dan oksigen yang seharusnya diterima janin menjadi sangat terbatas. Akibatnya, bayi bisa lahir dengan berat badan rendah dan mengalami keterlambatan pertumbuhan.
Kelainan Sistem Saraf dan Perkembangan Otak
Zat aktif dalam sabu dapat menembus plasenta dan langsung memengaruhi perkembangan otak janin. Risiko kerusakan sistem saraf pusat sangat tinggi, yang dapat berdampak pada keterlambatan perkembangan motorik, kognitif, dan intelektual anak di masa depan.
Cacat Lahir dan Kelainan Organ
Penggunaan sabu selama kehamilan juga dikaitkan dengan meningkatnya risiko bayi lahir dengan cacat bawaan. Beberapa kelainan yang mungkin terjadi antara lain kelainan jantung, paru-paru, dan sistem pencernaan.
Sindrom Putus Zat pada Bayi (Neonatal Abstinence Syndrome/NAS)
Bayi yang lahir dari ibu pengguna sabu berisiko mengalami NAS, yaitu kondisi di mana bayi mengalami gejala putus zat setelah lahir. Gejalanya meliputi tangisan berlebihan, kejang, kesulitan makan, muntah, dan gangguan tidur. Bayi NAS membutuhkan perawatan medis khusus dan pengawasan ketat di unit perawatan intensif neonatus.
Gangguan Psikologis Ibu dan Ikatan Emosional yang Terganggu
Ibu yang mengonsumsi sabu selama hamil cenderung mengalami gangguan kejiwaan seperti depresi dan paranoia. Hal ini dapat memengaruhi ikatan emosional antara ibu dan bayi setelah kelahiran, yang berdampak pada tumbuh kembang anak secara sosial dan emosional.
Risiko Kematian Ibu dan Bayi
Dalam kasus ekstrem, penggunaan sabu saat hamil dapat menyebabkan komplikasi serius seperti stroke, serangan jantung, atau gagal organ yang berujung pada kematian ibu. Di sisi lain, janin juga berisiko meninggal dalam kandungan (stillbirth) akibat gangguan suplai oksigen dan nutrisi.
Penggunaan narkotika saat kehamilan merupakan tindakan yang sangat berisiko dan membahayakan dua nyawa sekaligus. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk menjalani gaya hidup sehat dan menjauhi narkoba dalam bentuk apa pun. (*)
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...