SERIKATNEWS.COM – Selama pandemi Covid-19, tak sedikit pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) kesulitan memasarkan produknya. Bahkan, banyak yang harus terpaksa menutup bisnisnya.
Namun tak demikian saat usaha sudah terdigitalisasi. Dengan memanfaatkan teknologi lewat e-commerce, salah satu pengusaha UMKM, Uda Irman, justru mendulang cuan saat pandemi Covid-19.
Uda Irman asal Ciomas, Bogor, Jawa Barat, lewat jenama produk sepatu wanita Pollenzo kreasinya berhasil menembus pasar ekspor. Artinya, dia tak patah semangat, tetapi tetap membuka peluang di tengah masa sulit seperti ini.
Uda Irman melewati kegagalan berulang kali. Dia mencoba menjadi pengusaha dengan membuat kue dan membuka kafe. Pada pertengahan tahun 2000, Uda Irman yang saat itu menjadi karyawan toko sepatu, kian bertekad memulai peruntungannya untuk menjadi pengusaha sepatu.
Setelah mencari pengalaman, menggali info, dan mencoba eksperimen desain personalnya, ternyata mendapatkan antusiasme yang cukup baik. Hal itulah membekali keberanian Uda Irman untuk memulai bisnis.
Setelah mengumpulkan modal dan membuka usaha sendiri secara offline, memasuki tahun ke-6, bisnisnya tumbang. Dia menyadari masih kegagalan itu karena minim pengetahuan dan strategi bisnis yang berkelanjutan.
Mulai Digitalisasi dan Pentingnya Eksposur
Uda Irman mulai merambah lagi bisnis sepatu ke dunia digital dengan modal seadanya pada akhir tahun 2015. Dengan penuh keyakinan, usahanya bisa berkembang. Semua itu berkat doa dan dukungan ibunya.
Saat itu, pendekatan bisnis masih diawali secara massal di semua media sosial dengan penjualan kurang lebih 10 transaksi per hari. Uda Irman kian bersemangat saat melihat teman-temannya bisa mendapatkan pesanan banyak. Setelah berupaya mencari tahu, ternyata banyaknya pesanan tersebut dibantu melalui sebuah platform e-commerce yaitu Shopee.
Semangat semakin tumbuh untuk membangun bisnisnya lebih besar lagi bersama Shopee. Perjalanannya selama kurang lebih lima tahun bersama Shopee berhasil membuahkan hasil yang sangat baik. Usaha sepatu rumahannya yang berawal dari satu gudang kini berkembang menjadi tiga gudang di daerah Bogor.
Keberhasilan itu tidak dinikmati sendiri. Dia menciptakan lapangan kerja untuk karyawan yang lebih banyak lagi. Awalnya hanya 5 orang, kini menjadi 25 orang.
“Memulai usaha itu tidak semudah membalikkan telapak tangan dan butuh proses. Kita harus sabar, konsisten, fokus dengan tujuan, dan yakin dengan diri sendiri. Perjalanan saya dari awal buka di Shopee hingga sekarang memang luar biasa, jika dibandingkan dengan awal buka, sekarang penjualan saya sudah naik 20 kali lipat. Tidak bisa dipungkiri saya juga dibantu sama Shopee untuk menaikkan penjualan dan mendapatkan eksposur dengan fitur-fitur yang ada di Seller Center,” kata Uda Irman, seperti dikutip dari Antara.
Product insight dan market input yang didapatkan oleh Uda Irman juga membantu menggali lebih dalam lagi tentang potensi produk yang bisa dikembangkan. Misalnya, untuk jenis produk sepatu perempuan, penting bagi seorang penjual untuk bisa menyesuaikan dengan pangsa pasar yang dituju.
Uda Irman tahu harus membuat produk-produk baru yang menjawab tren dan berkualitas. Sehingga bisa menyasar target pasar kalangan milenial.
Diakuinya, telah merasakan manfaat dari keikutsertaan toko online-nya dalam rangkaian program dan fitur yang diadakan oleh Shopee. Mulai dari flash sale, diskon ongkir, promo iklan, voucher toko, promo kampanye, semua diikutinya.
Namun, ada yang perlu ditekankan bagi seluruh penjual. Yaitu, mau terus belajar untuk memahami produk-produknya agar dapat mengatur strategi bisnis toko masing-masing.
“Jangan dibiasakan untuk berpikir keuntungan saja, tapi utamakanlah keberlangsungan bisnis untuk kemudian hari. Keikutsertaan Pollenzo dalam program-program ini telah terbukti menjaring pangsa pasar baru,” katanya.
Manfaat Program Ekspor Shopee
Saat pandemi datang, tak sedikit bisnis terguncang. Di tengah masa sulit seperti ini, Uda Irman merasa Program Ekspor Shopee adalah bentuk eksposur yang sangat bermanfaat untuk tetap membuka peluang.
Pollenzo mendapatkan order ekspor perdananya dua tahun lalu, dan terus mencatatkan penghasilan tambahan untuk usaha rumahan setiap harinya dari luar negeri. Setelah Singapura dan Malaysia, kini Uda Irman sudah mendapatkan pesanan dari Thailand. Bahkan, sudah mendapatkan tawaran ikut dalam program flash sale di Thailand.
Setelah mendengar berita ekspansi destinasi ekspor Shopee, Uda Irman mengaku sangat senang. Sebab, produknya bisa dibantu naik ke panggung global, terlebih dengan tambahan negara-negara baru seperti Vietnam dan Brazil.
Program ekspor ini memainkan peranan penting terutama untuk UMKM lokal, sehingga bisa terus naik kelas. “Selain ada kebanggaan tersendiri melihat produk sepatu saya dari Ciomas, Bogor, yang kini sudah mendunia, ini juga menjadi motivasi sekaligus tantangan bagi saya untuk bisa menciptakan model-model sepatu baru agar dapat terus dipercaya.
Tantangan seperti itu dapat diambil, sebagai salah satu pembuktian bah barang-barang produksi dalam negeri enggak kalah berkualitas dari yang sudah ada di luar negeri. Hal tersebut selaras dengan tujuan Shopee yang berkolaborasi dengan Sekolah Ekspor, asosiasi gabungan antara Kamar Dagang dan Industri Indonesia serta Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (SMESCO) untuk mewujudkan 500.000 eksportir hingga tahun 2030. Program yang dimulai awal Maret 2021 ini juga didukung Kementerian Koperasi dan UKM dan Kementerian Perdagangan.
”Ke depan, ingin terus mengembangkan bisnis karena para pelaku usaha lokal harus berkembang terus. Harus keluar dari zona aman, dan tidak berpuas diri saat sudah berada di posisi ini,” tegas Uda Irman.
Bersama dengan para pedagang lokal di Shopee, dia ingin menggali potensi bisnisnya lebih jauh lagi. Dengan menciptakan produk kekinian, maka bisa bersaing dengan kompetitor sehingga sepatu-sepatu dari Pollenzo bisa punya ciri khas tersendiri. (*)
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...