SERIKATNEWS.COM – Sebagaimana kita mafhum, bahwa petani tembakau sedang berjibaku melawan lelah dan letih, demi menghasilkan pundi-pundi rupiah dari daun tembakau. Seakan tak kenal panas dan dingin, siang dan malam mereka berjuang merawat tembakaunya. Karena tembakaulah harapan mereka satu-satunya untuk bisa menyambung hidupnya. Mereka berharap tembakaunya dibeli dengan harga yang layak dan mahal.
Tetapi harga tembakau mahal laksana mimpi di siang bolong. Jauh panggang dari harapan. Harapan hanya tinggal harapan. Harga tembakau setiap tahun dihargai rendah bak sampah. Tembakau petani hanya dihargai 17 hingga 30 ribu rupiah. Sungguh malang nasib petani tembakau kita.
Petani tembakau sedang menjerit dan menangis, berharap ada keajaiban, harga tembakau dibeli dengan harga yang mahal. Mereka hanya bisa menengadahkan tangannya ke langit. Memohon keajaiban-keajaiban Tuhan.
Hanya itu yang bisa dilakukan. Hanya bisa berharap kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Mereka sudah tak percaya lagi kepada pemerintah, bahwa ia akan membantu rakyatnya yang sedang menderita. Karena persoalan ini tidak hanya sekali ini, tetapi sudah menahun. Ironisnya, tak kunjung ada solusi dari pemerintah kita.
“Maka atas dasar penderitaan ‘Petani Tembakau’ kami atas nama Majelis Pemuda Revolusi (MPR) Madura Raya datang ke Bupati hari ini Rabu, (18/08/2021) untuk menyampaikan amanah penderitaan petani tembakau,” ujar Andi.
“Kita akan sampaikan ke Bupati, bahwa rakyatnya sedang merana, menderita dan menjerit akibat tidak stabilnya harga tembakau yang menjadi satu-satunya harapan mereka melanjutkan hidupnya yang getir,” lanjutnya.
Pihaknya akan menyampaikan aspirasi petani tembakau kepada Bupati Sumenep, karena menurutnya, Bupati hari ini sudah jarang tak blusukan untuk sekadar menyapa rakyatnya. Mungkin karena Pilkada masih lama.
“Patut kita menjadi ragu dengan slogan ‘Bismilah Melayani’ yang menjadi ajimat Bupati saat kampanye Pilkada 2020 kemarin. Slogan itu hanyalah ‘Omong Kosong?” tegas Andi dengan nada bertanya.
Dalam aksi unjuk rasa kali ini, MPR Madura Raya membawa tuntutan penderitaan rakyat kepada bupati:
1. Stabilkan harga tembakau!
2. Segera Bahas BEP Tembakau!
3. Tindak Tegas Pabrikan-Pabrikan nakal!
4. Revisi Perda Nomor 6 tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Pembelian dan Pengusahaan Tembakau!
“Jika tuntutan kita tidak cepat didengakan, maka kami berjanji akan melakukan aksi unjuk rasa ke Bupati setiap sepekan sekali,” ancam Andi, Korlap Aksi. (*)
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...