Di tengah masa wabah Covid-19 ini, masyarakat yang sudah terkungkung di rumah selama berbulan-bulan, kini bisa sedikit bernafas lega. Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) yang pada tahun lalu diadakan di bulan Oktober, kini akan diadakan kembali dengan pelbagai aktivitas dan atraksi. Bila pada 2019 terdapat atraksi-atraksi luring, seperti pawai, panggung seni, dan kampung permainan rakyat, dalam masa wabah ini dilakukan modifikasi agar masyarakat tetap aman untuk ikut serta dalam kegiatan yang diselenggarakan. Tahun ini, PKN akan dilakukan secara daring mulai tanggal 31 Oktober 2020 sampai dengan 30 November 2020.
PKN 2020, menurut pedoman pelaksanaannya, bertujuan untuk membangkitkan minat masyarakat pada kebudayaan daerah, sehingga masyarakat akan ikut serta berupaya menjaga kelestariannya. Di masa wabah ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berusaha tetap melaksanakan acara yang dapat meningkatkan kepedulian masyarakat tentang keberagaman yang dimiliki Indonesia, yang juga merupakan aset berharga bangsa ini. Pelaksanaan PKN yang melibatkan berbagai elemen masyarakat dari berbagai suku bangsa, serta juga mengikutsertakan negara-negara tetangga yang merupakan bangsa serumpun, juga dilakukan sebagai pencegahan atas berbagai chauvinisme dan fanatisme berlebihan pada suatu paham, oleh karena tidak mengenal keberagaman yang ada.
Dalam keberagaman Indonesia, kita bisa menemukan jati diri bangsa yang ditempa dengan berbagai konflik sejak lama dan akhirnya bersatu dalam sebuah ikrar sumpah pemuda, untuk bisa membebaskan diri dari penjajahan. Keteguhan kita sebagai bangsa-bangsa yang bersatu di bawah naungan NKRI-lah yang akan bisa menyelamatkan kita dari ancaman apa pun. Isu disintegrasi yang digaungkan di beberapa daerah akan segera menguap bersama dengan keinginan kita untuk mengetahui dan berbagi antar suku bangsa. Dengan saling berbagi, niscaya akan dapat dirumuskan suatu rancangan pariwisata dan perdagangan hasil kerajinan tangan dan seni yang tinggi nilainya di mata dunia.
Di samping itu, kebosanan yang telah menghantam masyarakat selama berbulan-bulan, dan ketakutan akan masa resesi ekonomi, akan sedikit terobati dengan berbagi kebahagiaan kecil melalui permainan-permainan rakyat dan kompetisi yang masih tetap akan berlangsung secara daring. Kita juga dapat menyaksikan seniman-seniman daerah dan memberikan kontribusi kita dalam bentuk tanggapan terhadap konten yang ditayangkan. Dengan demikian, seniman-seniman yang belum dapat terakomodasi oleh layanan Youtube dengan segala keterbatasan, akan dapat ikut serta untuk unjuk kemampuan seni dan hiburan masyarakat.
Acara PKN 2020 ini akan meliputi 93 pergelaran, 1 parade, 27 konferensi dan 16 lokakarya, 5 kompetisi dan 5 permainan rakyat, serta mengikutsertakan 5 HATTRA/Tabib, 217 penampil, dan mengundang partisipasi dari 5 negara sahabat. Masyarakat bisa ikut berpartisipasi dengan mendaftarkan diri pada situs pkn.id. Di situs tersebut dapat dipilih berbagai kompetisi yang menarik minat. Bila pun tidak ikut serta sebagai peserta kita bisa menjadi penonton yang menyemarakkan acara perlombaan, atau mengambil informasi bermanfaat dari seminar yang diselenggarakan. Pada akhirnya, kita diharapkan bisa memberikan sumbangsih berupa saran dan kritik, untuk dikembangkan oleh masing-masing penampil secara khusus, atau juga bisa memberikan masukan untuk pemerintah daerah tentang bagaimana menjadikan kesenian dan kebudayaan daerah sebagai sumber pendapatan yang bisa menyejahterakan masyarakat.