PAMEKASAN – Kampus kembali diguncang oleh peristiwa memilukan. Een Jumianti, seorang mahasiswi Universitas Trunojoyo Madura (UTM) sekaligus kader aktif Kopri, menjadi korban pembunuhan brutal oleh kekasihnya. Korban ditemukan tewas dengan luka gorok di leher, dan jenazahnya dibakar setelah cekcok mengenai rencana aborsi.
Kejadian tragis ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri) Komisariat IAIN Madura, Pamekasan.
Dalam pernyataan resmi, 3 Desember 2024, mereka menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban dan mengecam keras tindakan keji tersebut. Menurut mereka, tindakan pelaku adalah bentuk kekerasan yang melanggar nilai-nilai kemanusiaan dan harus diusut hingga tuntas.
Kopri IAIN Madura juga menegaskan pentingnya langkah tegas dari aparat penegak hukum untuk memberikan hukuman seberat-beratnya kepada pelaku. Kasus ini dianggap sebagai pengingat bahwa keadilan bagi korban kekerasan harus menjadi prioritas utama. Selain itu, mereka menyerukan perlunya perlindungan yang lebih baik bagi perempuan, agar kasus serupa tidak terulang di masa depan.
Tragedi ini, menurut Kopri IAIN Madura, bukan hanya sebuah insiden yang menyedihkan, tetapi juga cerminan dari masalah serius yang dihadapi perempuan dalam menghadapi kekerasan berbasis gender. Mereka berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini dan mendorong kesadaran masyarakat agar lebih peka terhadap isu kekerasan terhadap perempuan.
“Kepergian Een harus menjadi pengingat bagi kita semua untuk memperjuangkan keadilan, tidak hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi perempuan lain yang berpotensi menjadi korban,” tegas perwakilan Kopri IAIN Madura.
Kopri IAIN Madura berharap hukum ditegakkan seadil-adilnya dan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menghentikan kekerasan terhadap perempuan.
Jurnalis Serikat News Pamekasan, Jawa Timur
Menyukai ini:
Suka Memuat...