SERIKATNEWS.COM – Menjelang pemilu 2024, konsep moderasi beragama perlu dimasifkan untuk menjaga stabilitas. Pasalnya, isu agama sering kali digunakan sebagai alat politik yang kemudian menimbulkan perpecahan di masyarakat.
Hal tersebut disampaikan oleh Dr. Masmin Afif, M. Ag., Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Yogyakarta dalam International Conference on Religious Moderation (ICROM) di The Rich Hotel, Kamis (24/08/2023).
“Moderasi beragama yang dapat disosialisasikan dengan baik, dapat mewujudkan suasana yang kondusif dan damai. Terlebih mendekati pesta demokrasi yang sebentar lagi akan kita ikut bersama-sama,” paparnya.
Lebih lanjut, menurut Dr. Masmin dalam lanskap global, keberagaman dalam keyakinan harus diakui sebagai kekayaan yang dapat menciptakan dunia yang lebih baik. Konsep moderasi beragama dapat digunakan untuk membentuk lingkungan yang menjunjung nilai kemanusiaan, toleransi, serta persatuan.
Oleh karena itu, Kementerian Agama menjadikan moderasi beragama sebagai program yang sampai saat ini terus dikampanyekan. Masmin Afif menyambut baik dan mengapresiasi terselenggaranya ICROM 2023 serta antusiasme segenap peserta konferensi.
“Konferensi ini adalah wujud nyata dari inklusivitas dan saling kepedulian di antara umat manusia, tanpa memandang latar belakang agama etnis dan kepercayaan,” ungkap Masmin Afif.
Senada dengan Masmin, Dedi Slamet Riyadi, Kasudit Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik Kementerian Agama menerangkan bahwa moderasi beragama masih tetap dibutuhkan masyarakat. Oleh karena itu, isu moderasi beragama menjadi perhatian banyak peneliti, terlihat dari naskah-naskah penelitian dalam ICROM 2023.
“Dengan tagar RuangPublikDibikin Asyik, tujuan ICROM 2023 menjadikan keragaman pemikiran Islam di Indonesia diperbincangkan,” jelasnya.
Adapun Konferensi Internasional tentang Moderasi Beragama (ICROM 2023) merupakan konferensi kedua yang diselenggarakan selama tiga hari mulai 24 sampai 26 Agustus 2023.
Konferensi ini merupakan hasil kerja sama antara Subdirektorat Pemikiran Agama Islam dari Kementerian Agama RI, dengan berkolaborasi dengan el-Bukhari Institute, Islami.co, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan Pusat Studi Agama dan Lintas Budaya (CRCS) Universitas Gadjah Mada.
Kontributor Serikat News Daerah Istimewa Yogyakarta
Menyukai ini:
Suka Memuat...