SERIKATNEWS.COM – Komisi IV DPR yang membidangi pangan dan pertanian menilai program food estate atau lumbung pangan yang dicanangkan Presiden Jokowi, perkembangannya belum jelas. Hal itu ditandai dengan indeks ketahanan pangan Indonesia saat ini turun peringkat.
Anggota Komisi IV DPR, Riezky Aprilia, mengatakan program food estate dapat dievaluasi kembali secara menyeluruh. Dengan tujuan agar tidak ada faktor yang bisa mengakibatkan kegagalan dari program tersebut pada masa mendatang.
Lebih lanjut dia mengatakan, kegagalan presiden, kegagalan kementrian juga menjadi kegagalan pihaknya. Sebab itulah pihaknya meminta ada evaluasi terkait program tersebut.
“Daripada di kemudian hari gagalnya Presiden, gagalnya kementerian, bisa menjadi gagalnya kami juga. Itulah kenapa food estate, kami minta dievaluasi kembali,” kata Riezky Aprilia. Dikutip dari Kumparan, Selasa (25 Mei 2021).
Selain itu Riezky Aprilia menyoroti alokasi anggaran yang dikeluarkan untuk program tersebut. Menurutnya hingga kini dinilai belum ada laporan perkembangan program food estate atau lumbung pangan secara riil.
Keinginan adanay evaluasi terkait program tersebut, juga disampaikan oleh nggota Komisi IV DPR lainnya, Slamet. Slamet mengatakan hal itu penting, untuk melihat apakah ada relevansinya dengan turunnya peringkat Indonesia pada indeks ketahanan pangan global.
“Ketahanan pangan Indonesia secara Indeks Global turun dari peringkat 62 menjadi 65 dari 123 negara. Penyebabnya masih perlu dievaluasi kembali,” kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Untuk diketahui, Bappenas saat ini masih melakukan finalisasi pembuatan rencana induk (masterplan) food estate guna mendukung capaian target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Menteri Suharso menjelaskan lokasi awal pengembangan food estate atau lumbung pangan diarahkan di lima lokasi. Yaitu Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.
Menyukai ini:
Suka Memuat...