SERIKATNEWS.COM – Dadar gulung merupakan makanan tradisional yang sering dijual di pasar atau disajikan dalam acara tertentu. Tak ada catatan pasti sejak kapan kue ini diproduksi dan dikonsumsi oleh masyarakat.
Dalam buku Jajanan Pasar Khas Yogyakarta karya Redy Kuswanto, dadar gulung disebut hampir mirip makanan Belanda bernama panekoeken. Makanan tersebut merupakan dadar panggang yang kemudian diisi potongan apel, keju, dan sirup gula kental. Baik dadar gulung dan panekoekon termasuk kategori pancake.
Secara bahasa, kata “dadar” berasal dari bahasa Melayu yang berarti tebal atau berlapis-lapis. Bahan untuk membuat dadar terdiri dari tepung terigu, telur, santan, garam, air dingin, dan perasan pandan atau bisa diganti dengan pewarna makanan.
Sedangkan isiannya disebut unti, yaitu parutan kelapa yang dicampur gula merah dan kayu manis. Namun seiring perkembangan zaman, dadar gulung mengalami perubahan baik bagian luar dan dalam.
Mulanya, dadar gulung berwarna hijau dengan isian parutan kelapa yang kecokelat-cokelatan. Saat ini, ada variasi warna lain selain hijau, ada dadar gulung berwarna merah muda, kuning, cokelat, ungu, bahkan ada yang warna-warni dan ditambahkan kacang almond. Isiannya pun semakin variatif. Dadar gulung berisi vla cokelat, vla vanila, vla dan nangka; pisang, durian, labu; dan ayam suwir.
Kontributor Serikat News Daerah Istimewa Yogyakarta