SERIKATNEWS.COM – Aneka ragam kue semakin banyak, mulai dari kue tradisional dengan inovasi baru dan kue baru yang terinspirasi dari luar negeri. Salah satu kue tradisional yang masih sering dikonsumsi masyarakat ialah wajik.
Melansir Kompas, Rabu (02/08/2023), wajik merupakan kue khas Jawa Timur dan Jawa Tengah. Bahan dasarnya yakni beras ketan, santan, dan gula merah. Namun tak semua daerah memakai gula merah, salah satunya Madura.
Wajik disebut dalam Kitab Nawaruci karya Mpu Siwamurti yang hidup pada masa Kerajaan Majapahit abad 16. Wajik juga disebut dalam pepatah berbahasa Jawa yang mengingatkan manusia untuk hidup bersahaja atau sederhana.
Pepatah tersebut berbunyi: “Wajik kletik gulo jowo, luwih becik sing prasojo”. Artinya, “Wajik kletik gula Jawa, lebih baik yang hidup bersahaja”.
Dalam masyarakat, wajik mempunyai makna yang dalam. Kue tradisional ini biasanya disajikan saat momen tertentu, seperti pernikahan dan lebaran.
Kue yang terbuat dari ketan yang lengket merupakan bentuk harapan supaya hubungan antar sesama terjalin dengan baik dan erat. Bahan-bahan campuran selain ketan juga berisi nilai-nilai persatuan meskipun terdapat perbedaan dalam suatu masyarakat.
Saat ini, wajik sudah punya varian warna. Selain cokelat, kebanyakan hijau dan merah muda.
Kontributor Serikat News Daerah Istimewa Yogyakarta